Selasa, 24 Februari 2015

KENALI KENCING MANIS (DM) SEJAK DINI

       Pernah kah anda mendengar istilah "kencing manis"??? DM (diabetes melitus) lebih dikenal dengan penyakit kencing manis, di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah menjadi tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau mengeluarkan insulin secara cukup. Dan dari beberapa tes secara langsung, pada umumnya air seni pengidap diabetes rasanya manis karena mengandung banyak gula.

       Di sebut kencing manis sebab air kemih atau urine pada penderita DM memang mengandung gula yang rasanya manis sedangkan urine normal tidak mengandung gula dan pastinya rasanya tidak manis. kadar normal glukosa adalah 70-110 mg/dl dan dalam urin 12-40 mg / dl.
       DM  di defenisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme yang di tandai dengan meningkatnya kadar gula darah di sertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid , protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi insulin dapat di sebabkan oleh gangguan atau definisi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans Kelenjar Pankreas atau di sebabkan kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.
       Diabetes adalah suatu penyakit dimana metabolisme glukosa tidak normal. suatu resiko komplikasi spesifik perkembangan mikrovaskuler dan ditandai dengan adanya peningkatan komplikasi perkembangan makrovaskuler.
       Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.

Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di samping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain, insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel agar diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.
Diabetes mellitus (DM) di kelompokan menjadi beberapa tipe, yaitu:
1. Diabetes mellitus (DM) tipe I
Diabetes mellitus tipe I, organ pankreas pada tubuh penderita tidak bisa memproduksi insulin sama sekali. Sehingga, untuk bertahan hidup, penderita bergantung pada pemberian insulin dari luar melalui suntikan. Karena itu, diabetes mellitus tipe I ini juga dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Faktor penyebab Diabetes mellitus tipe I adalah infeksi virus atau reaksi auto-imun (rusaknya sistem kekebalan tubuh), yang merusak sel-sel penghasil insulin. Biasanya, gejala diabetes tipe 1 muncul mendadak, seperti tiba-tiba sering cepat merasa haus, sering buang air kecil (pada balita sering mengompol), badan menjadi kurus, dan lemah.
2. . Diabetes mellitus (DM) tipe II
Diabetes mellitus tipe II, adalah penyakit diabetes yang banyak sekali di derita orang. hampir 90% penderita diabetes adalah tipe II ini. Diabetes jenis ini disebut juga diabetes life style karena selain faktor keturunan, penyebab utamanya adalah gaya hidup tidak sehat. Umumnya, diabetes tipe ini mengenai orang dewasa yang berusia 30 tahun atau lebih, tapi akhir-akhir ini juga banyak mengenai orang-orang yang lebih muda. Gejala diabetes tipe 2 berkembang sangat lambat, bisa sampai bertahun-tahun. Penderita diabetes tipe 2 tidak mutlak memerlukan suntikan insulin karena pankreasnya masih menghasilkan insulin, tapi kerja insulin menjadi tidak efektif karena di dalam tubuh tengah terjadi resistensi insulin atau penurunan kemampuan hormon insulin menurunkan kadar gula darah.
3. Diabates mellitus gestasional,
Diabetes mellitus gestasional (GDM) adalah penyakit diabetes yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut. GDM bersifat temporer dan akan menghilang dengan sendirinya setelah melahirkan. Resiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk karena kerusakan vaskular. Suntikan insulin dapat di berikan tetapi dengan resiko karena peningkatan hormon insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa kehamilan.
Penderita Diabetes mellitus atau kencing manis memerlukan kontrol gula darah secara teratur. Karena kadar gula darah yang tidak terkontrol (selalu tinggi, atau kadang tinggi kadang rendah, atau terlalu rendah) dapat menimbulkan komplikasi pada pasien DM. Komplikasi jangka pendek misalnya hipoglikemia. Sedangkan komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi biasanya melibatkan pembuluh darah, sistem saraf yang dapat menyebabkan kerusakan organ-organ vital seperti otak, jantung, ginjal, mata, persarafan dan lain-lain.
- See more at: http://www.kamusq.com/2013/05/diabetes-mellitus-adalah-pengertian-dan.html#sthash.TM9UykPb.dpuf

Berdasarkan penyebab dasarnya, para pakar kesehatan telah membagi penyakit diabetes ini menjadi tiga tipe. 
  • Diabetes Melitus tipe 1
    Tipe diabetes ini umumnya menyerang anak hingga remaja. Oleh karena itulah jenis atau tipe diabetes mellitus ini di namakan juga dengan sebutan juvenile diabetes.

    Adapan penyebab dasar dari tipe diabetes 1 ini adalah karena adanya kerusakan atau kesalahan genetik pada sel pankreas sehingga sistem imun terganggu dan tidak bisa menghasilkan hormon insulin. adapun penyebab secara rinci yang melenkapi penyebab tipe 1 ini akan kita bahas pada bahasan penyebab diabetes melitus.

    Penderita diabetes tipe 1 ini sangat tergantung dengan insulin dari luar. Untuk kelangsungan hidupnya, penderita harus mendapatkan suntikan hormon insulin secara rutin dan terjadwal. Oleh karena itulah tipe 1 ini juga dinamakan dengan Insuline Dependent Diabetic Mellitus atau IDDM.

    Diabetes melitus tipe 1 ini seringnya muncul secara mendadak dengan gejala tiba-tiba sering cepat merasa haus, sering buang air kecil (sering ngompol pada anak), badan menjadi kurus secara drastis dan lemah. Jika insulin tidak segera diberikan, penderita bisa tiba-tiba tidak sadarkan diri atau koma diabetik.

     
  • Diabetes Melitus Tipe 2
    Diabetes Melitus tipe 2 ini disebabkan oleh kurang mampunya tubuh didalam merespon hormon insulin sehingga tubuh tidak mampu memanfaatkan insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas. Boleh jadi jadi pankreas telah memproduksi insulin secara normal namun hormon yang dihasilkan tidak bisa dimanfaatkan oleh tubuh secara efektif. Tubuh bersifat resisten terhadap hormon insulin.

    Ketidakmampuan tubuh dalam memanfaatkan hormon insulin seringnya dikarenakan sel-sel tubuh bersaing berat dangan sel-sel lemak dalam tubuh. Hormon insulin banyak dihisap oleh sel-sel lemak yang menumpuk dalam tubuh. Oleh karena itulah, tipe 2 ini lebih banyak menimpa pada orang-orang yang memiliki pola hidup dan pola makan yang jelek sehingga terjadi penimbunan lemak atau kegemukan.

    Kegemukan seringnya mengganggu sistem kerja pankreas dan metabolisme terganggu. Kegemukan pada anak harus mendapatkan perhatian yang serius dari para orang, jangan sampai terlambat sehingga menjadi derita di masa tuanya.

    Diabetes tipe 2 inilah yang banyak menimpa para penderita penyakit diabetes. Bahkan prosentasenya bisa sampai 90% dari keseluruhan penderita diabetes melitus.

    Berbeda dari tipe 1 yang muncul tiba-tiba, diabetes tipe 2 memiliki perkembangan yang sangat lambat sampai bertahun-tahun. Oleh karena itulah sering-seringlah Anda memeriksakan kadar gula Anda untuk bisa mendeteksi sedari dini.

    Gejala diabetes melitus tipe 2 sering kali tidak  terasa. Namun Anda perlu waspada. Tubuh yang mengalami resistensi terhadap hormon insulin akan memaksa organ pankreas untuk memproduksi insuline sebanyak-sebanyaknya untuk dapat menggempur resistensi insulin tersebut dan memberi kesempatan gula untuk masuk de dalam sel tubuh.

    Kondisi ini memerlukan perbaikan secepatnya. Kalau tdak, pankreas akan bekerja ekstra keras yang menyebabkan dia kelelahan dan akhirnya bisa rusak. Dengan rusaknya pankreas maka bisa Anda bayangkan sendiri akibatnya. Sangat mengerikan . . ., tubuh sudah resisten ditambah lagi insulin sudah tidak bisa diproduksi lagi karena organ yang bertanggung jawab sudah KO.
     
  • Diabetes Melitus Tipe 3
    Tipe diabetes ini merupakan gabungan dari diabetes tipe 1 dan tipe 2. Hal ini terjadi ketika penderita diabetes melitus 1 secara terus menerus disuntik insulin, ada sebagian penderita menjadi resisten terhadap hormon dari luar tersebut sehingga dia menderita tipe 2 sekaligus.

    Diabetes melitus tipe 3 juga bisa terjadi karena penderita diabetes melitus tipe 2 mengkonsumsi obat-obatan yang merangsang produksi insuline lebih banyak sehingga pankreas menjadi lelah, lemas, dan akhirnya ambruk. Jangka panjangnya pankreas menjadi rusak sehingga produksi menjadi sangat sedikit atau terhenti sama sekali. Maka jadilah tipe diabetes gabungan yaitu tipe 2 dan 1 yang dinamakan diabetes melitus tipe 3.
      
Insulin adalah sejenis hormon yang di produksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Penurunan sekresi insulin biasanya di sebabkan oleh resistensi insulin dan kerusakan sel beta pankreas. Pada penderita penyakit Diabetes mellitus, tubuh pasien tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas. Kekurangan insulin membuat tubuh tidak mampu mengubah glukosa menjadi sumber energi bagi sel. Sehingga respon yang diterima tubuh adalah rasa lapar dan haus. Namun semakin banyak karbohidrat yang dimakan, maka akan semakin tinggi penumpukan glukosa dalam darah. - See more at: http://www.kamusq.com/2013/05/diabetes-mellitus-adalah-pengertian-dan.html#sthash.TM9UykPb.dpuf

      
Insulin adalah sejenis hormon yang di produksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Penurunan sekresi insulin biasanya di sebabkan oleh resistensi insulin dan kerusakan sel beta pankreas. Pada penderita penyakit Diabetes mellitus, tubuh pasien tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas. Kekurangan insulin membuat tubuh tidak mampu mengubah glukosa menjadi sumber energi bagi sel. Sehingga respon yang diterima tubuh adalah rasa lapar dan haus. Namun semakin banyak karbohidrat yang dimakan, maka akan semakin tinggi penumpukan glukosa dalam darah. - See more at: http://www.kamusq.com/2013/05/diabetes-mellitus-adalah-pengertian-dan.html#sthash.TM9UykPb.dpuf
Insulin adalah sejenis hormon yang di produksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Penurunan sekresi insulin biasanya di sebabkan oleh resistensi insulin dan kerusakan sel beta pankreas. Pada penderita penyakit Diabetes mellitus, tubuh pasien tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas. Kekurangan insulin membuat tubuh tidak mampu mengubah glukosa menjadi sumber energi bagi sel. Sehingga respon yang diterima tubuh adalah rasa lapar dan haus. Namun semakin banyak karbohidrat yang dimakan, maka akan semakin tinggi penumpukan glukosa dalam darah. - See more at: http://www.kamusq.com/2013/05/diabetes-mellitus-adalah-pengertian-dan.html#sthash.TM9UykPb.dpuf
Insulin adalah sejenis hormon yang di produksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Penurunan sekresi insulin biasanya di sebabkan oleh resistensi insulin dan kerusakan sel beta pankreas. Pada penderita penyakit Diabetes mellitus, tubuh pasien tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas. Kekurangan insulin membuat tubuh tidak mampu mengubah glukosa menjadi sumber energi bagi sel. Sehingga respon yang diterima tubuh adalah rasa lapar dan haus. Namun semakin banyak karbohidrat yang dimakan, maka akan semakin tinggi penumpukan glukosa dalam darah. - See more at: http://www.kamusq.com/2013/05/diabetes-mellitus-adalah-pengertian-dan.html#sthash.TM9UykPb.dpuf