Senin, 05 Mei 2014

Perbedaan Malaria dan Demam berdarah


Penyakit malaria seperti halnya penyakit demam berdarah merupakan penyakit menular yang menyerang sel darah merah manusia. perbedaan utama dari kedua penyakit ini adalah, Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina sedangkan demam berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit malaria memiliki gejala yang sangat mirip dengan demam berdarah demikian sebaliknya.
Gejala
yang mirip antara kedua penyakit tersebut tersebut antara lain demam, sakit kepala, muntah, nyeri otot, pendarahan dan diare. Perbedaan kedua adalah penyebab malaria bukanlah virus seperti halnya demam berdarah, penyakit malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang menular akibat siklus kompleks diantara manusia dan nyamuk. Siklus tersebut dimulai dari seekor nyamuk menggigit manusia yang sudah terinfeksi dan mengambil parasit beserta darah yang kemudian menginfeksi nyamuk tersebut, nyamuk ini akan pergi dan menggigit sekaligus menyuntikan parasit tersebut kepada manusia lain.

Perbedaan ketiga adalah masa inkubasi yang lebih panjang pada malaria ( sekitar 1 – 3 minggu bahkan bulan sejak awal tertular) sedangkan virus demam berdarah memiliki masa inkubasi yang cepat 3-4 hari. Parasit malaria membutuhkan waktu untuk matang sebelum berkembang dan menginfeksi sistem tubuh manusia, dalam jagka waktu tersebut parasit hanya akan tinggal dalam sel darah manusia.
Perbedaan keempat berkaitan dengan lokasi endemik kedua penyakit ini. Malaria lebih banyak dijumpai di kawasan Afrika sedangkan Demam Berdarah banyak dijumpai di kawasan Asia Tenggara. Nyamuk Anopheles suka berkembang biak di air tenang yang kotor, sedangkan nyamuk Aedes Aegypti suka berkembang biak di air tenang yang bersih.
Perbedaan kelima adalah jam makan (menginfeksi) kedua nyamuk ini berbeda. Nyamuk Anopheles betina keluar untuk mencari makan pada waktu senja, ataupun fajar, sedangkan nyamuk Aedes Aegypti keluar untuk mencari makan pada siang hari.
Perbedaan terakhir adalah pada pengobatan kedua penyakit ini. Penyakit demam berdarah dapat disembuhkan dengan istirahat yang cukup untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan asupan cairan yang cukup sangatlah penting. Sedangkan untuk malaria pengobatan harus dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasikan jeni parasit yang menginfeksi.
Gejala penyakit malaria sangat bervariasi mulai dari ringan sampai berat. Pada orang yang tinggal di daerah endemis dan sudah terinfeksi berkali-kali mungkin saja hanya menimbulkan gejala ringan atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Berat ringannya gejala dipengaruhi oleh imunitas dan jenis plasmodium yang menyerang.
Pada tahap awak infeksi gejala penyakit malaria hampir sama seperti gejala flu atau penyakit karena virus dan bakteri lainnya.
  • Demam.
  • Menggigil.
  • Sakit kepala.
  • Berkeringat.
  • Rasa lelah.
  • Mual dan muntah.
  • Diare
Gejala-gejala tersebut hilang timbul sesuai dengan perkembangan parasit dalam tubuh mulai dari tumbuh, berkembang biak dan dilepaskan oleh darah dan hati. Plasmodium berkembang dalam darah dan hati sehingga bisa menimbulkan kerusakan darah dan hati. Kerusakan ini ditandai dengan sakit kuning. Karena masa inkubasi parasit bisa berlangsung lama maka walaupun tinggal di daerah yang tidak banyak nyamuknya harus tetap curiga terkena malaria terutama jika telah melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang banyak nyamuknya.
Tanda khas penyakit malaria lainnya yaitu:
  • Siklus demam, menggigil dan berkeringat yang berulang-ulang
  • Batuk kering
  • Otot dan atau punggung sakit
  • Limpa yang membesar
Orang yang terinfeksi parasit plasmodium falciparum bisa mengalami perdarahan, syok, kejang, ganggungan sistem syaraf pusat, koma dan kematian. Pencegahan malaria adalah langkah yang paling baik karena meskipun para penderita malaria sudah diberi pengobatan tetapi tingkat kematiannya masih tinggi.
Serangan anopheles terjadi pada jam 6 sore sampai pagi dan paling aktif pada tengah malam. Paul Haryanto dari RS Tomohon, Sulawesi Utara, seperti dikutip oleh tribunnews mengatakan bahwa bagi dokter yang biasa menangani malaria, penyakit ini biasa-biasa saja. Kuncinya adalah menghindari gigitan nyamuk. Hanya 1% yang bisa menyebabkan malaria, meskipun demikian satu persen tetap saja berbahaya.
Daerah tropis surganya nyamuk untuk berkembang biak. Selain demam berdarah, malaria termasuk penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan benar. Saat ini terdeteksi hingga 450 spesies plasmodium tetapi ada empat parasit plasmodium yang menjadi perhatian karena paling sering menyebabkan penyakit malaria di indonesia, yakni plasmodium malariae, vivax, ovale dan falciparum.
Parasit plasmodium memerlukan waktu beberapa hari mulai dari terinfeksi hingga menimbulkan gejala penyakit malaria. Rentang waktu ini disebut sebagai masa inkubasi.
  • Plasmodium malariae waktu inkubasinya 18-40 hari
  • Plasmodium vivax dan P. Ovale 12-18 hari
  • Plasmodium falciparum 9-14 hari
Pada kasus-kasus tertentu bisa juga gejala timbul dalam waktu hanya 7 hari tetapi bisa juga sampai 8-10 bulan pada Plasmodium ovale dan vivax. Yang paling berbahaya diantara keempat parasit itu adalah P. falciparum karena gejalanya yang berat dapat menimbulkan kematian.